Jumat, 08 Oktober 2010

Hermione

Hermione Jane Granger adalah sebuah tokoh fiksi karangan J.K. Rowling dalam seri Harry Potter. Karakternya dalam film diperankan oleh Emma Watson.
Hermione adalah seorang murid yang terpilih di asrama Gryffindor di Sekolah Sihir Hogwarts dan merupakan sahabat terbaik Harry Potter dan Ron Weasley. Ia lahir pada tanggal 19 September 1979 yang membuat Hermione menjadi siswa tertua diantara teman sekelasnya. Hal ini terjadi karena Hogwarts hanya menerima siswa yang sudah berusia sebelas tahun pada saat masuk di tahun ajaran pertama sekolah tersebut pada 1 September, dan Hermione terlalu muda untuk bergabung dengan kelas terdahulu.
Hermione menunjukkan kemampuan akademis yang lebih bila dibandingkan dengan sahabat dan teman sekelasnya walaupun ia kurang memiliki kematangan emosional. Ia selalu bereaksi negatif pada Ron yang selalu menggodanya, tidak tahan bila dipermalukan atau ketika teman-temannya berbuat hal yang konyol, dan biasanya melemparkan tubuhnya ke tempat tidur bila merasa kecewa.

























Fisik dan Penampilan

Hermione mempunyai mata berwarna coklat, rambut ikal coklat, dan mempunyai gigi depan yang besar ketika pertama kali muncul. Banyak orang di sekolah yang menertawakan wajahnya, termasuk Professor Severus Snape dan di tahun keempatnya dia diejek Rita Skeeter yang mengatakan bahwa dia adalah "wanita yang polos namun ambisius". Bagaimanapun juga, dalam film Harry Potter and the Goblet of Fire, dia menarik perhatian salah satu bintang Qudditch, Viktor Krum, dan akhirnya Hermione pun berdansa dengannya di pesta dansa. Hermione adalah salah satu murid terpintar diantara murid-murid lainnya, tetapi dia sedikit sombong, suka berlagak tahu semuanya, dan sangat tidak suka apabila diejek. Harry Potter dan Ron Weasley sangat tergantung padanya dalam hal-hal akademis. Dengan kepintarannya, Hermione terbukti bisa mengeluarkan trionya (Trio Hogwarts) dari berbagai macam masalah yang ada, meskipun dia pun sering membuat masalah.
Hermione adalah siswi yang setia, berani dan mempunyai kesadaran politis yang kuat, tetapi kadang-kadang mempunyai permasalahan yang sering mengganggunya, walaupun pada tahun pertamanya ia kalut dalam konsidi krisis (ketika diberitahu untuk menyalakan api saat terperangkap di Jerat Setan, dia malah menjawab “ Tapi tidak ada kayu!”), namun demikian dia telah berhasil melakukan sihir Menyalakan Api Gaib di awal-awal tahun pelajarannya, juga mau tidak mau dia ceritakan kepada Profesor Umbridge untuk menyelamatkan Harry di dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix (dia mengakui bahwa ada suatu senjata di dalam hutan, dan membuat Dumbledore tewas), dan kegagalannya cukup menundukkan Pelahap Maut di dalam Departemen Misteri (dia kesunyian bukannya membingungkan dia, meninggalkan dia sadar, mengusulkan bahwa di dalam panas saat/momen, dia melupakan sekitar mantera tidak lisan [yang] melempar). Tentu saja, Akal Hermione adalah paling kuat dalam menganalisa sasaran dan memori, dan dia kadang-kadang mempunyai kesukaran ketika dipaksa untuk membuat menggigit penghakiman (suatu faktor yang adalah sering dibuang di (dalam) adaptasi film). Haruslah dicatat bagaimanapun, bahwa pada umumnya rencana nya Harry dan Ron ( kadang-kadang dengan enggan) mengikuti. Selagi dia dibuat kekeliruan, apapun juga dia menyarankan pada umumnya adalah tindakan yang terbaik.
Walaupun berbelas kasih, ia kadang-kadang sedikit canggung ketika berhubungan dengan orang banyak, meskipun berposisi sebagai " penghubung sosial" di dalam trio itu. Sebagai contoh yang bagus adalah usahanya yang ceroboh dalam menghibur Lavender Brown atas kelincinya yang mati. Penulis naskah Steve Kloves mengatakan Hermione itu sering menunjukkan " ketidakpahaman sepenuhnya mengenai bagaimana dia dapat mempengaruhi orang lain". Menurut J. K. Rowling, Hermione sangat merasa tidak aman dan kadang-kadang merasa sangat tidak mampu. Untuk menutupinya, dia mencoba menjadi yang terbaik pada segalanya di sekolah, memperlihatkan suatu kepercayaan diri palsu yang dapat menyinggung orang lain. Hermione juga cenderung menyinggung orang lain dengan gamblangnya rasa keunggulan akhlak, yang sering ia paksakan kepada orang lain di masa lalunya. Meskipun demikian dia juga telah membuktikan keterampilannya dalam memahami perasaaan dan hubungan antar sesama, ini sering membuat perselisihan dengan Ron yang awalnya benar-benar tidak tahu mengenai persoalan seperti ini (Hermione menganggap kepekaan emosionalnya seukuran dengan sendok teh). Harry berkonsultasi dengan Hermione untuk meminta saran mengenai hubungannya dengan Cho Chang dan Ginny Weasley

Tidak ada komentar:

Posting Komentar